Teknik Mengelola Kelas Yang Damai
ADA ribuan buku telah ditulis tentang bagaimana sesungguhnya sebuah proses belajar-mengajar harus dikelola. Ada jutaan pengalaman di pikiran dan tindakan jutaan guru yang selalu dibagi kepada setiap siswa dalam proses belajar sehari-hari. Ada begitu banyak kesadaran yang mulai tumbuh untuk belajar dari hal-hal yang dianggap salah ketika kita mengajarkan sesuatu terhadap para siswa.
Pendek kata, cara belajar dan mengajar memang selalu menarik untuk dikaji dan dilihat, karena belajar merupakan kesadaran alami yang dimiliki setiap insan yang diberi akal dan pikiran oleh Yang Maha Berpikir, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam tradisi pendidikan Islam, ada satu kitab yang secara fenomenal menjadi rujukan sepanjang zaman tentang tatacara belajar dan menuntut ilmu, yaitu kitab Ta’lim Al-Muta’allim yang jika diterjemahkan secara literal dapat berarti ‘penuntut ilmu tentang cara belajar’. Hampir semua pesantren salafi di Indonesia mengajarkan kitab ini kepada para santrinya, namun elaborasi terhadap kitab ini dalam ranah pendidikan modern masih jarang dilakukan.
Karena itu, ketika semua orang gemar dan senang mengutip tentang teknik pengelolaan kelas, teknik belajar-mengajar secara efektif dan menyenangkan, serta mempelajari beragam strategi pembelajaran, namun ada satu landasan teologis dalam belajar yang kurang diperhatikan dalam proses belajar mengajar, yaitu soal niat.